Seleksi bahan pustaka adalah mensuplai bahan pustaka yang tepat kepada pengguna yang tepat dan dalam waktu yang tepat pula. Disini terkandung pengertian bahwa pihak perpustakaan harus dapat memilih bahan pustaka yang tepat dan cocok untuk pengguna yang tepat pula. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan informasi yang bersifat personal, yang berarti keperluan orang terhadap informasi mungkin tidak akan sama satu dengan yanglainnya, dengan demikian pustakawan harus mampu mensuplai informasi yang tepat, serta harus mampu menyeleksi koleksi yang cocok untuk menjadi koleksi perpustakaan.
Dalam kegiatan seleksi bahan pustaka terlebih dahulu kita kemukakan pengertian dan jenis bahan pustaka itu sendiri. Dalam bukunya “Pengantar Ilmu Perpustakaan” Sulistyobasuki (1991) memberikan suatu pengertian bahan pustaka, yaitu :
- Karya cetak, yang meliputi buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), dll.
- Karya non cetak, yang meliputi : karya rekam seperti piringan hitam, rekaman audio, kaset, dan video.
- Bentuk mikro, seperti mikrofilm, mikrofis, microopaque
- Elektro seperti disket, pita magnetik (sekarang ada bentuk digital yaitu CD-ROM).
1. Jenis Bahan Pustaka
Dalam kegiatan seleksi bahan pustaka kita harus tahu pengertian dari jenis bahan pustaka itu sendiri, seperti :
· Karya cetak, yang meliputi buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), dll.
· Karya non cetak, yang meliputi karya rekam seperti piringan hitam, rekaman audio kaset, dan video.
· Elektronik seperti disket, pita magnetik (sekarang sudah ada koleksi dalam bentuk digital yaitu CD-ROM).
2. Prinsip Seleksi
Kegiatan seleksi bahan pustaka/informasi di perpustakaan ada beberapa prinsip seleksi yang harus diperhatikan. Banyak pakar yang mengemukaan pendapat tentang hal ini salah satunya adalah David Spiller (1991), yang mengemukakan pendapat, bahwa dalam melakukan seleksi bahan pustaka ada 5 pendekatan, yaitu :
1) Pendekatan menurut subyek
· Dalam memilih koleksi, harus dipertimbangkan mengenai subyek dan siapa penggunanya, serta dimana bahan pustaka tersebut bisa didapat.
· Pustakawan menentukan subyek-subyek yang akan dipilih disesuaikan dengan lembaga induknya, serta subyek yang menjadi prioritas.
· Dalam melakukan pengadaan bahan pustaka harus memenuhi standar klasifikasi 000 – 900 secara berimbang baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga bahan pustaka yang tersedia dapat digunakan oleh semua pihak secara optimal.
· Masing-masing perpustakaan mempunyai kekhasan dalam layanan maupun koleksinya.
2) Pendekatan menurut tingkat dan mutu koleksi
Dalam melakukan seleksi bahan pustaka harus mengetahui dengan baik siapa yang menjadi pengguna perpustakaan sehingga dapat diketahui tingkat dan mutu koleksi disesuaikan dengan penggunanya dan kemampuan dana yang tersedia untuk perpustakaan.
3) Harga Buku
Kegiatan seleksi bahan pustaka harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.
4) Standar kualitas isi buku
Dalam melakukan seleksi bahan pustaka, maka perlu diperhatikan isi atau kualitas bahan pustaka tersebut.
5) Dapat dibaca dan menarik
Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam kegiatan seleksi adalah faktor readibility atau derajat keterbacaan, cara penyajian, serta sistematika bahan pustaka tersebut, sehingga bahan pustaka tersebut selain dapat dibaca juga menarik untuk dibaca oleh pengguna perpustakaan.
3. Alat bantu seleksi
Dalam melakukan seleksi bahan pustaka di perpustakaan dibutuhkan alat bantu seleksi yang diterbitkan tentang suatu subyek ataupun untuk mengetahui suatu bahan itu merupakan terbitan yang paling mutakhir jika dibandingkan dengan yang lain.
Adapun pengelompokan alat bantu seleksi sbb :
- Bibliografi (current, retrospective, local, nasional, universal)
- Majalah-majalah profesional, book review/resensi buku dalam harian
- Katalog penerbit, toko buku, dealer, serta lembaga-lembaga tertentu
- Para ahli yang dapat dimintai pendapat atau rekomendasi
4. Tugas Pustakawan dalam Seleksi Bahan Pustaka
Didalam melaksanakan kegiatan seleksi bahan pustaka ada beberapa tugas dari seorang pustakawan, yaitu sebagai berikut :
a. Mengerahkan seluruh proses seleksi menurut arah yang tepat.
b. Meyakinkan pimpinan akan perlunya tersedianya dana yang cukup untuk membina koleksi yang sesuai dengan lembaga yang menaunginya.
c. Menggunakan dana dengan baik sehingga kebutuhan pengguna (dari berbagai kalangan) dapat terpenuhi.
d. Menumbuhkan minat kerjasama dengan semua pihak, danmemberi informasi ketersediaan dana dari pihak-pihak terkait.
e. Mengikuti secara teratur berbagai bibliografi, majalah, tinjauan buku, katalog penerbit, serta saran-saran dari para ahli mengenai buku/majalah yang layak dibeli.
f. Menyediakan waktu untuk secara pribadi mengadakan seleksi.
g. Menggugah minat pengguna akan koleksi perpustakaan.
h. Meningkatkan kerjasama diantara staf perpustakaan
Selanjutnya pustakawan sebagai orang yang bertanggungjawab dalam kegiatan seleksi bahan pustaka hendaknya perlu memakai pedoman dasar sebagai berikut :
a. Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran.
b. Mengetahui tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja.
c. Mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani.
d. Mengenal prinsip-prinsip seleksi.
e. Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi.
f. Memahami berbagai kendala yang ada.
5. Profil Penyeleksi
Untuk menjadi penyeleksi yang baik bukanlah pekerjaan yang mudah, namun ada beberapa persyaratan, yaitu :
a. Informed
b. Educated
c. Akrab
d. Impatial/netral
e. Mengetahui semua koleksi yang dimiliki perpustakaan.
1 komentar:
Sipppppppppp
Posting Komentar